Pasien Terbangun Saat Operasi Paru-paru
Simon Rosenqvist segera hilang kesadaran setelah memasuki ruang operasi di sebuah rumah sakit di Swedia. Ia menerima suntikan bius total, sesuai prosedur bedah paru-paru yang diperkirakan berlangsung selama satu jam.
Baru 20 menit, kesadaran pria 22 tahun itu tiba-tiba pulih. Sayup-sayup mendengar gerakan tangan dokter yang menembus dadanya. Dan, seketika dia merasakan sakit luar biasa. "Itu mengerikan, mimpi terburuk saya," katanya kepada surat kabar The Local.
Rosenqvist terbangun saat operasi masih berlangsung. Tapi, sisa efek bius yang masih bekerja membuatnya tak bisa bicara dan bergerak. Yang bisa ia lakukan hanya sekuat tenaga menahan sakit luar biasa hingga operasi selesai 35 menit kemudian.
"Otak saya terus bergejolak ingin berteriak dan bergerak, tapi saat itu aku benar-benar tak mampu mengatakan sesuatu apalagi bergerak," ujar pria yang segera melampiaskan marah kepada dokter dan manajemen rumah sakit, setelah efek bius benar-benar hilang.
Dr. Lee A Fleisher, pakar anestesi di Perelman School of Medicine Universitas Pennsylvania, mengatakan, kasus yang menimpa Rosenqvist memungkinkan terjadi. "Meski jarang, kemungkinannya ada, menimpa sekitar 1-2 pasien dari setiap 1.000 tindakan operasi," ujarnya, dikutip mcnbc.msn.com.
Dalam prosedur medis, dokter anestesi tidak bisa memberikan suntikan bius berlebihan. Apalagi jika pasien memiliki penurunan tekanan darah yang cukup drastis. "Pasien operasi jantung juga berisiko tinggi terbangun saat operasi," kata Fleisher.
Namun biasanya, dokter anestesi bisa mengetahui kondisi pasien yang akan kehilangan efek obat bius saat operasi masih berlangsung. Ini biasanya terdeteksi dari denyut jantung dan tekanan darahnya. Dan bila keadaan normal, dokter akan memberikan suntikan bius lagi.
0 comments: