Kelompok Sosial
Kelompok sosial adalah himpunan manusia yang hidup bersama.
Kriteria himpunan manusia dapat disebut kelompok sosial menurut Soerjono Soekanto :
1. Setiap anggota kelompok harus sadar bahwa dia merupakan sebagian dari kelompok yang bersangkutan.
2. Ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan anggota yang lainnya.
3. Ada suatu faktor yang dimiliki bersama, sehingga hubungan antara mereka bertambah erat, misalnya : nasib yang sama, kepentingan yang sama, tujuan yang sama, ideologi politik yang sama, dan lain-lain.
4. Berstruktur, berkaidah, dan mempunyai pola perilaku.
5. Bersistem dan berproses.
1. Setiap anggota kelompok memiliki kesadaran bahwa ia bagian dari kelompok tsb.
2. Adanya hubungan timbal balik antaranggota
3. Adanya faktor pengikat, seperti kesamaan ideologi, kesamaan kepentingan atau kesamaan nasib
4. Memiliki struktur, kaidah dan pola perilaku
5. Bersistem dan berproses
CIRI-CIRI KELOMPOK SOSIAL
1. Merupakan kesatuan nyata dan dapat dibedakan dari kelompok atau kesatuan manusia lain
2. Memiliki stuktur sosial yang setiap anggotanya memiliki status dan peran tertentu
3. Memiliki norma yang mengatur hubungan diantara para anggotanya
4. Memiliki kepentingan bersama
5. Adanya interaksi dan komunikasi di antara para anggotanya
Kelompok sosial terbentuk karena manusia memerlukan bantuan orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Klasifikasi kelompok sosial menurut erat longgarnya ikatan antar anggota menurut Ferdinand Tonnies:
a. Paguyuban (gemeinschaft)
Paguyuban: kelompok sosial yang anggota-anggotanya memiliki ikatan batin yang murni, bersifat alamiah, dan kekal.
Ciri-ciri kelompok paguyuban :
- terdapat ikatan batin yang kuat antaranggota
- hubungan antar anggota bersifat informal
Tipe paguyuban:
a. Paguyuban karena ikatan darah (gemeinschaft by blood)
Contoh: keluarga, kelompok kekerabatan.
Kelompok genealogis : kelompok yang terbentuk berdasarkan hubungan sedarah.
Kelompok genealogis memiliki tingkat solidaritas yang tinggi karena adanya keyakinan tentang kesamaan : nenek moyang.
b. Paguyuban karena tempat (gemeinschaft of place)
Contoh: Rukun Tetangga, Rukun Warga.
Komunitas : kelompok sosial yang terbentuk berdasarkan lokalitas.
Contoh :
Beberapa keluarga yang berdekatan membentuk Rukun Tetangga. Selanjutnya sejumlah Rukun Tetangga membentuk RW (Rukun Warga)
c. Paguyuban karena ideologi (gemeinschaft of mind)
Contoh: partai politik berdasarkan agama
b. Patembayan (gesselschaft)
Patembayan: kelompok sosial yang anggota-anggotanya memiliki ikatan lahir yang pokok untuk jangka waktu yang pendek.
Ciri-ciri kelompok patembayan :
- hubungan antaranggota bersifat formal
- memiliki orientasi ekonomi dan tidak kekal
- memperhitungkan nilai guna (utilitarian)
- lebih didasarkan pada kenyataan sosial
Contoh patembayan : ikatan antara pedagang, organiasi dalam suatu pabrik atau industri.
Tipe kelompok sosial menurut Durkheim :
1. Kelompok Solidaritas Mekanik : kelompok yang solidaritasnya lebih ditentukan oleh ikatan emosional, kekerabatan, persamaan cita-cita, dan ikatan keagamaan.
2. Kelompok Solidaritas Organik : kelompok yang solidaritasnya lebih ditentukan oleh ikatan fungsonal/profesional.
Tipe kelompok sosial menurut Cooley
1. Kelompok Primer (Primary Group) : kelompok dimana orang dapat mengenal orang lain secara pribadi dan akrab.
Contoh : keluarga, teman sepermainan, dan rukun tetangga.
2. Kelompok Sekunder (Secondary Group) : kelompok besar yang terdiri dari banyak orang, hubungannya tidak harus saling mengenal secara pribadi, kurang akrab, dan sifatnya tidak begitu langgeng.
Tipe kelompok sosial menurut Sumner :
1. Kelompok Dalam (In-Group) : kelompok dimana seseorang merasa menjadi anggota kelompok tersebut.
2. Kelompok Luar (Out-Group) : kelompok dimana seseorang merasa bukan anggota suatu kelompok tersebut.
FAKTOR PENDORONG DINAMIKA KELOMPOK SOSIAL
- Memiliki tujuan yang realistis, sederhana, dan menguntungkan bagi setiap anggota kelompok.
- Memilki kepentingan yang berperan dalam menentukan kekuatan ikatan antaranggota.
- Interaksi dalam kelompok merupakan alat perekat yang baik dalam membina kesatuan dan persatuan anggota.
1. Faktor pendorong dari luar kelompok
- Perubahan situasi sosial
- Perubahan situasi ekonomi
- Perubahan situasi politik
2. Faktor pendorong dari dalam kelompok
- Pergantian anggota kelompok
- Konflik antar anggota kelompok
- Perbedaan kepentingan
0 comments: